Minggu, 15 Juni 2014

Grid Computing

Grid Computing
Grid computing merupakan salah satu jenis dari komputasi modern. Grid computing adalah arsitektur TI baru yang menghasilkan sistem informasi perusahaan yang berbiaya rendah dan lebih adaptif terhadap dinamika bisnis.Mengutip dari Wikipedia Komputasi Grid adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar. Dengan grid computing, sejumlah komponen hardware dan software yang modular dan independen akan dapat dikoneksikan dan disatukan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan bisnis. Lebih jauh, dari sisi ekonomi, implementasi grid computing berarti membangun pusat komputasi data yang tangguh dengan struktur biaya variatif yang bias disesuaikan dengan kebutuhan.

Konsep Grid computing pertama kali dieksplorasi pada tahun 1995 melalui eksperimen yang dikenal sebagai I-WAY, dimana jaringan berkecepatan tinggi digunakan untuk menghubungkan dalam waktu singkat, suber daya yang sifatnya high-end pada 17 situs di sepanjang Amerika bagian Utara. Selepas aktifitas ini, berkembang pula sejumlah proyek penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan teknologi inti Grid computing untuk hal-hal yang lebih “produktif” bagi berbagai komunitas dan disiplin keilmuan. Tidak kurang dari badan bernama National Technology Grid bentukan US National Science Foundation (Lembaga Ilmu Pengetahuan AS), yang bekerjasama dengan Information Power Grid dari NASA (badan luar angkasa Amerika Serikat), bersama-sama membentuk sebuah infrastruktur Grid computing untuk melayani kegiatan para peneliti di NASA maupun berbagai universitas di Amerika Serikat.

Konsep Grid Computing

    a.      Sumberdaya Infrastruktur

Mencakup hardware seperti penyimpan, prosesor, memori, dan jaringan; juga software yang didisain untuk mengelola hardware ini, seperti database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi dan system operasi.

    b.       Sumberdaya Aplikasi

Adalah perwujudan logika bisnis dan arus proses dalam software aplikasi. Sumberdaya yang dimaksud bisa berupa aplikasi paket atau aplikasi buatan, ditulis dalam bahasa pemrograman, dan merefleksikan tingkat kompleksitas. Sebagai contoh, software yang mengambil pesanan dari seorang pelanggan dan mengirimkan balasan, proses yang mencetak slip gaji, dan logika yang menghubungkan telepon dari pelanggan tertentu kepada pihak tertentu pula.

    c.        Sumberdaya Informasi

Saat ini, informasi cenderung terfragmentasi dalam perusahaan, sehingga sulit untuk memandang bisnis sebagai satu kesatuan. Sebaliknya, grid computing menganggap informasi adalah sumberdaya, mencakup keseluruhan data pada perusahaan dan metadata yang menjadikan data bisa bermakna. Data bias berbentuk terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, tersimpan di lokasi manapun, seperti dalam database, sistem file lokal.

Prinsip Kerja Grid Computing

Dua prinsip kerja utama grid computing yang membedakannya dari arsitektur komputasi yang lain, semisal mainframe, klien-server, atau multi-tier: virtualisasi dan provisioning.

  • Virtualisasi
Setiap sumberdaya (semisal komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi) dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi konsumen (semisal orang atau program software). Virtualisasi berarti meniadakan koneksi secara fisik antara penyedia dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa terlayani.

  •  Provisioning
Ketika konsumen meminta sumberdaya melalui layer virtualisasi, sumberdaya tertentu di belakang layer didefinisikan untuk memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian dialokasikan ke konsumen. Provisioning sebagai bagian dari grid computing berarti bahwa system menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen seiring dengan mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan.

Kelebihan dan Kekurangan Grid Computing
Kelebihan dari penggunaan Grid Computing System :
  1. Grid computing menjanjikan peningkatan utilitas, dan fleksibilitas yang lebih besar untuk sumberdaya infrastruktur, aplikasi dan informasi. Dan juga menjanjikan peningkatan produktivitas kerja perusahaan.
  2. Grid computing bisa memberi penghematan uang, baik dari sisi investasi modal maupun operating cost–nya.
  3. Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle.
  4. Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah dapat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas.
  5. Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard,  akses terhadap model dan perangkat berbeda, metodologi penelitian yang lebih baik.
  6. Data: Akses terhadap sumber data global dan hasil penelitian lebih baik.
  7. Ukuran dan kompleksitas dari masalah mengharuskan orang-orang dalam beberapa organisasi berkolaborasi dan berbagi sumber daya komputasi, data dan instrumen sehingga terwujud bentuk organisasi baru yaitu virtual organization. Organisasi virtual sebagai hasil kolaborasi memberikan beberapa keuntungan lebih lanjut, di antarnya :
  • Sumber daya dan orang-orang yang tersebar ;
  • Dihubungkan oleh jaringan, melintasi domain-domain admin;
  • Berbagi sumber daya, tujuan bersama;
  • Dinamis;
  • Fault-tolerant, dan
  • Tidak ada batas-batas geografis.
Kekurangan dari penggunaan grid computing :
  1. Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yan lebih besar bagi masyarakat luas.
  2. Masih sedikitnya Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing. Contonhya kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.
  3. Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.
Implementasi
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, sekarang  banyak perusahaan yang sudah menggunakan system grid computing untuk menyatukan berbagai resourcenya.   Beberapa aplikasi yang telah menggunakan system grid computing antara lain adalah PipeLine (untuk mendeteksi kerusakan pipa ), NeuroGrid, Molecular Docking,  ABCGrid(Application of Bioinformatics Computing Grid), Oracle 10g, dll.  Namun dalam tulisan kali ini akan dibahas mengenai software Oracle 10g dan apa hubungannya dengan grid computing. Oracleversi baru ini diberi nama Oracle 10g dan digunakan huruf  “g” pada nama versinya. Penggunaan huruf “g”  padaOracle 10g  berasal dari singkatan grid.Versi baru dari Oracle ini akan lebih mempermudah perusahaan dalam membangun system komputasi grid diluar kerangka kerja komputasi  akademik, teknik, riset, dan saintifik.Seperti yang telah kita ketahui bahwa Oracle 10g itu terdiri dari OracleDatabase 10g,  Oracle Application 10g, dan Oracle Enterprise Manager 10g. Penggunaan teknik grid pada ketiga produk oracle tersebut biasa diimplementasikan dengan virtualisasi dan provisioning.  Teknik virtualisasi dan provisioning pada ketiga produk Oracle 10g adalah sebagai berikut :

a.      OracleDatabase 10g

Dengan adanya real application cluster menjadikan database tunggal dapat dijalankan melintasi titik-titik cluster pada grid dan mengumpulkan sumber daya pemroses dari mesin standar. Proses ini dilakukan secara fleksibel karena data tidak perlu disebarkan dalam suatu jaringan.

Pada Oracle Database10g juga diperkenalkan ASM(Automatic Storage Management) yang mendukung fungsi penyimpanan virtual dengan menggunakan mirroring dan stripping data secara otomatis.

Oracle 10g menyediakan fitur-fitur  pengaksesan terhadap informasi di saat dan di tempat diperlukan, juga menyesuaikan penyedia informasi dan peminta informasi.

b.     Oracle Application Server 10g

Disini disediakan platform infrastruktur yang lengkap untuk menjalankan aplikasi perusahaan,mengintegrasikan banyak fungsi seperti J2ME dan web service, portal perusahaan, broker integrasi perusahaan, business intelligence, web caching dan manajemen service. Ketika aplikasidijalankan pada server aplikasi di grid,maka transparansi distribusi beban kerja, pelimpahan beban kerja, dan penjadwalan dilakukan secara efisien dengan melakukan koordinasi pada banyak server.

Setiap service dalam OracleAS didistribusikan ke banyak mesin dalam grid. Kerangka kerja provisioning didasarkan pada kebijakan bisnis, semisal alokasi beban kerja akan dipengaruhi oleh estimasi konsumsi sumber daya. OracleAS 10g mendukung clustering pada setiap layanan dalam server aplikasi, sehingga tidak akan didapati titik tunggal kegagalan.

c.      OracleEnterprise Manager 10g

Fasilitas Oracle Grid Control di Oracle EM 10g dapat  mengurangi biaya administrasi melalui proses otomasi dan policy-based standarization. Professional TI dapat menyatukan titik-titik hardware, database, server aplikasi, dan sasaran lain pada entity logik tunggal. Oleh karena itu,

keberadaan banyaknya komputer-komputer kecil pada infrastruktur grid tidak menambah kompleksitas pengelolaan.

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_grid
http://kucingkampung27.wordpress.com/grid-computing/
http://madluke.wordpress.com/2011/04/15/grid-computing/
http://10111213.blog.unikom.ac.id/tugas-pengantar.2qv
http://imamnotes.webs.com/apps/blog/show/3792057-grid-computing