Sistem terdidtribusi adalah suatu kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk mendistribusikan data, informasi, obyek dan layanan dari dan kepada pengguna yang terkait didalamnya. Sistem Terdistribusi juga dapat dikatakan sebagai sekumpulan komputer otonom yang terhubung ke suatu jaringan, dimana bagi pengguna sistem terlihat sebagai satu komputer.
Karakteristik Sistem Terdistribusi
Hal yang diperhatikan dalam membangun sistem terdistribusi :
a. Transparency (Kejelasan)
- Access transparency
- Location transparency
- Migration (Mobility) transparency
- Replication transparency
- Concurency transparency
- Failure transparency
- Performance transparency
- Scaling transparency
b. Communication
Komponen pada sistem terdistribusi harus melakukan komunikasi dalam suatu urutan sebagai berikut :
- Infrastruktur jaringan (interkoneksi dan software jaringan)
- Metode dan Model komunikasi yang cocok
- Model Komunikasi : client - server communication, groupmulticast
c. Performance and Scalability
Faktor yang mempengaruhi kinerja (performance) :
- Kinerja dari pada personal workstations
- Kecepatan infrastruktur komunikasi
- Fleksibilitas dalam membagi beban kerja
Sistem tetap harus memperhatikan efesiensi walaupun terdapat penambahan secara signifikan user atau sumber daya yang terhubung :
- Cost (biaya) penambahan sumber daya (resources) harus reasonable.
- Penurunan kinerja (performance) diakibatkan oleh penambahan user atau sumber daya harus terkontrol.
Aplikasi yang terdistribusi biasa berjalan dalam keberagaman :
- Hardware : mainframes, workstations, PC’s, server dll.
- Software : UNIX, MS Windows, IMB OS/2, LINUX dll.
- Devices : teller machine, robot, sistem manufacturing dll.
- Network dan Protocol : Ethernet, FDDI, ATM, TCP/IP dll
e. Opennes
Hal terpenting yang harus dimiliki oleh sistem terdistribusi adalah opennes (keterbukaan) dan flexibility (fleksibilitas) :
- Setiap layanan (services) harus dapat diakses oleh semua user.
- Mudah dalam implementasi, install dan debug services.
- User dapat membuat dan menginstall service yang telah dibuat oleh user tersebut.
- Interface dan Protocol yang standard (seperti protokol komunikasi di internet)
- Support terhadap keanekaragaman. (dengan membuat midleware seperti CORBA)
f. Reliability dan Fault Tolerance
Availability : kalau mesin mati (down), sistem tetap harus berjalan dengan jumlah layananan yang tersisa.
- Komponen yang sangat vital (critical resources) berjumlah seminimal mungkin.
- Software dan Hardware harus direplikasi : kalau terjadi kegagalan / error maka yang lain akan menangani.
- Data dalam sistem tidak boleh hilang.copy file disimpan secara redundan pada server lain, tapi tetap harus dijaga konsistensi datanya.
- Mask the fault (menutupi kegagalan) : tugas harus dapat dilanjutkan dengan menurunkan kinerja tapi tanpa terjadi kehilangan data atau informasi.
- Fail Gracefully : membuat suatu antisipasi terhadap suatu kegagalan ke suatu prosedur yang telah direncanakan dan memungkinkan untuk menghentikan proses dalam waktu yang singkat tanpa menghilangkan informasi atau data.
- Confidentiality : keamanan terhadap data yang diakses oleh user yang tidak diperbolehkan (unauthorizes user)
- Integrity : keamanan terhadap kelengkapan dan autentikasi data.
- Availability : Menjaga agar resource dapat selalu diakses.
- Hal lain yang harus dijamin dalam sistem terdistribusi : penggunaan rerources yang tepat oleh user yang berlainan.
Referensi :
http://ade.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32064/01+Pengenalan+Sistem+Terdistribusi.pdf
http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/gdr/Pendahuluan%20SisTer.ppt
http://lecturer.ukdw.ac.id/budsus/sil020304/sistemterdistribusi.pdf
http://sitialiyah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11435/Week1+Pengantar+SisTer.pdf
0 komentar:
Posting Komentar