Sabtu, 21 April 2012

Dosen Gunadarma yang Terdaftar di Beberapa Situs Pendidikan

Terdapat beberapa situs resmi yang menyediakan layanan untuk mempublish tulisan – tulisan yang mencaku materi – materi ataupun karya ilmiah. Selain itu juga pengguna yang lain dapat mencari maupun mengunduh tulisan yang telah di publish di situs – situs tersebut. Beberapa situs penyedia layanan tersebut yaitu, Google Scholar, Scopus, SiteseerX, dan Microsoft Academic Search.

Berikut 25 dosen Universitas Gunadarma yang memiliki tulisan di situs – situs tersebut.

No.
Nama Dosen
1.
Widaningrum Sugeng
13
0
0
0
2.
Gatot Subiyakto
20
0
0
0
3.
I Made Wiryawan
41
0
5
1
4.
Debyo Saptono
14
0
0
0
5.
Dina Anggraeni
10
0
0
0
6.
Bambang Hermanto
4
3
0
0
7.
Puji Sularsih
15
0
0
0
8.
Ajeng Furida Citra
2
0
0
0
9.
Lintang Yuniar Banowosari
31
0
0
8
10.
Eko Hadiyanto
4
0
0
0
11.
Ratih Wulandari
2
0
0
0
12.
Tri Sulistyorini
13
0
0
0
13.
Erma Tiawati CH
19
0
0
0
14.
Hartono Siswono
38
0
0
2
15.
Ganjar Resto Pambudi
2
0
0
0
16.
Feni Agustina
37
0
0
0
17.
Budi Wahyudi
6
0
0
0
18.
Widya Silfianti
34
0
0
0
19.
Dadi Kuswandi
9
0
0
0
20.
Betty Suswati
1
0
0
0
21.
Irwansyah
12
0
0
0
22.
Christi Ananda
1
0
0
0
23.
Orita Dwi Purbiyanti
17
0
0
0
24.
Lana Sularto
51
0
0
0
25.
Atit Pratiwi
13
0
0
0

Jumat, 20 April 2012

Webometrics

Webometrics merupakan suatu sistem yang di buat untuk memberikan penilaian untuk seluruh uiversitas terbaik di seluruh dunia. Pemeringkatan Webometrics diadakan oleh Cybermetrics Lab, yang merupakan kelompok penelitian dari Consejo Superior de Investigaciones Científicas (CSIC), lembaga penelitian publik terbesar di Spanyol. Peringkatan dimulai sejak 2004. Sejak awal kemunculan Webometrik, penilaian ini sering kali dijadikan sebagai salah satu indikator dalam penilaian bagi kemajuan sebuah universitas. Peringkatan yang dilakukan Webometriks didasarkan pada gabungan indikator yang memperhitungkan baik volume maupun isi Web, visibilitas dan dampak dari publikasi web sesuai dengan jumlah pranala luar yang diterima. Peringkatan yang dilakukan Webometrics dipublikasikan setiap 6 bulan sekali, yaitu pada bulan Januari dan Juli. Pendekatan yang mempertimbangkan berbagai kegiatan ilmiah diwakili di situs akademik yang sering diwakilkan dengan penggunaan indikator bibliometrik.

Metode Kerja Webometrics
Pada dasarnya Webometrics melakukan penilaian seluruh universitas di dunia berdasarkan Website dari sebuah universitas, baik situs utama dari universitas tersebut maupun situs – situs pendukun kegiatan perkuliahannya. Webometrics mengandalkan internet sebagai sarana untuk melakukan publikasi untuk peringkat universitas. Maka dari itu mesin pencari google sangat berperan besar dalam penilaian yang dilakukan.
Sebelum Januari 2011 Webometrics menetapkan penilaian berdasarkan 4 faktor, yaitu :
1.     Size ( S )  : Jumlah halaman dari sebuah website / subdomain universitas yang terindeks oleh mesin pencari, Google, Bing Yahoo dan Exalead.
2.    Visibility  ( V ) : Jumlah total keseluruhan tautan eksternal / unik dan terdeteksi / terindeks oleh mesin pencari Google, Bing Yahoo dan Exalead.
3.    Rich File ( R ) : Banyaknya file yang terdeteksi, khususnya file yang memiliki tingkat relevansi terhadap aktivitas akademik dan publikasi ilmiah, dalam bentuk: Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Powerpoint (.ppt).
4.    Scholar (Sc) : paper atau karya ilmiah dan kutipan-kutipan yang ditemukan dalam Google  Scholar.
Ada sedikit perbedaan dalam menetapkan penilaian setelah Januari 2012. Perubahan terjadi akibat kehadiran web dan visibilitas terbaik untuk menggambarkan kinerja universitas seluruh dunia  di abad 21 ini. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian setelah Januari 2012:
  • G – factor
  • Site Explorer
  • SCIMAGO
  • Scholar
  • Rich Files
  • Webpages
Analisa link adalah kompone utama indeks komposit dari Webometriks. Visibilitas diperoleh dari menggabungkan inlinks eksternal dan domain disebut menurut Majestik SEO (50%). Mengenai indikator aktivitas, jumlah Scimago karya ilmiah yang disertakan lagi dalam perhitungan global, peningkatan signifikan dari bobot. Karena masalah yang berbeda dengan stabilitas dari paling mesin pencari publik, diputuskan akhirnya yang hanya Google yang akan digunakan sebagai sumber untuk semua indikator ini:
  1. Ukuran: Jumlah halaman web (oleh Google), tidak termasuk file yang kaya (10%)
  2. Kaya file: Jumlah dari jenis file berikut (oleh Google): pdf, doc + docx, ppt + PPTs dan ps + eps (10%)
  3. Scholar: Kombinasi dari sejumlah makalah di Google Scholar untuk periode 2007-2011 dengan jumlah surat (2003-2010) yang dikumpulkan oleh kelompok Scimago (30%).
SCIMAGO
Kriteria inklusi dan eksklusi
Kebijakan yang kami sertakan, tidak berubah: universitas Hanya dengan domain web independen dianggap (pengecualian menjadi Universitas Helsinki dan Oulu).
Jika satu institusi memiliki lebih dari satu domain utama, kami menganalisis semua dari mereka tapi hanya peringkat terbaik dipublikasikan, bahkan jika domain ini bukan baru (saat ini) atau yang disukai.
Ada tiga motivasi utama untuk pengecualian, terkait dengan upaya kecurangan, perilaku tidak etis lainnya atau praktik ilegal:
  1. Organisasi hosting forum atau situs terkait mempromosikan (langsung menyebutkan atau melalui iklan atau dengan menghubungkan) porno, judi online, steroid, membenci kelompok, produk yang membantu lulus tes narkoba, situs yang mempromosikan plagiarisme akademik atau kecurangan, produk palsu, data afiliasi entri , dialer, narkoba, kepemilikan obat, e-gold, produk yang terbuat dari satwa langka, jasa pengawalan, dokumen palsu, hacking, penyembuhan ajaib, pelacuran, penipuan phishing atau layanan serupa, produk atau kegiatan.
  2. Peraturan baru melarang kita dari menghubungkan website yang memiliki deposito dalam jumlah besar dokumen hak cipta dilanggar (termasuk makalah yang ditulis oleh ulama yang tidak termasuk universitas hosting).
  3. Juga akan dikeluarkan situs-situs yang menerima sejumlah besar modal link dari non-akademis sumber, termasuk palsu. Domain edu.
Rank Webometrics
Webometriks melakukan penilaian terhadap lebih dari 20.000 perguruan tinggi yang ada di seluruh dunia. Penilain yang dilakukan berdasarkan situs resmi dari setiap peguruan tinggi yang dinilai di urutkan (ranking). Perguruan tinggi dari seluruh dunia diurutkan berdasarkan faktor – faktor penilaian yang diterapkan webometrics dari perguruan tinggi yang mendapat peringkat pertama hingga peringkay terakhir. Rangking diklasifikasikan berdasarkan World Rank, Rank by Country, European Rank, Latin American Rank. Webometrics juga mengklasifikasikan berdasarkan Top Universitas, Top USA & Canada/Regional, Top Latin America, Top Eropa, Top Cent. & East Europe,  Top Asia, Top South East Asia, Top South Asia, Top Arab World, Top Oceania, Top Africa, Top Sub Saharan Africa.
Berikut daftar peringkat yang di publish oleh Webometrics World Rank.

Thanks To :

Kamis, 05 April 2012

Cloud Computing

Cloud Computing ( Komputasi Awan ) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan perkembangan internet. Dalam hal ini awan diartikan sebagai metafora dari internet. Awan dalam cloud computing merupakan abstraksi dan insfratrukstur yang kompleks yang disembunyikan. Cloud Computing merupakan suatu metode komputasi dimana kapabalitas terkait teknologi informasi disajikan dalam suatu layanan sehingga pengguna (user) dapat mengaksesnya lewat internet, tanpa mereka mengetahui apa yang ada dan apa yang terjadi di dalamnya. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.

Gartner mendefinisikannya sebagai “sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet.”

Karakteristik Cloud Computing

Ada 5 karakteristik agar Cloud Computing ideal, berikut karakteristik dari Cloud Computing:
1. On-Demand Self-Services
Cloud Computing dapat dimanfaat oleh user secara mekanisme swalayan serta langsung tersedia saat user membutuhkan. 
2. Broad Network Access
Sesuai dengan pengertian awan pada Cloud Computing sebagai internet. Maka Cloud Computing harus dapat diakses oleh user dimana saja, kapan saja, maupun dengan sarana apapun dengan catatan harus terhubung dengan internet. 
3.  Resource Pooling
Cloud Computing sistem yang digunakan secara bersama – sama (kolektif) oleh berbagai user, sehingga penyedia layanan harus dapat mengatur beban secara efisien, agar sistem dapat digunakan user secara maksimal. Sehingga keberadaan Cloud Computing haruslah terpusat agara dapat membagi layanan dengan maksimal.
4.Rapid Elasticity
Cloud Computing harus dapat menaikan ataupun menurunkan kapasitas sesuai dengan kebutuhan. Dengan kata lain Cloud Computing dapat dengan cepat mengetahui user yang menggunakan layanannya, sehingga pada saat user bertambah maka Cloud Computing dapat dengan cepat menaikan kapasitas yang dibutuhkan ataupun sebaliknya.
5. Measured Service
Cloud Computing harus disediakan secara terukur. Karena penggunaan layanan Cloud Computing akan dibayarkan sesuai penggunaannya. Proses pengukuran Cloud Computing harus dengan tepat karena pengukuran tersebut akan digunakan dalam pembayaran setelah menggunakan layanan.

Kelebihan Cloud Computing
  1. Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
  2. Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
  3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
  4. Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
  5. Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.
Kekurangan Cloud Computing :
  1. Komputer akan menjadi lambat jika hubungan dengan internet bermasalah.
  2. Perusahaan penyewa layanan Cloud Computing tidak punya akses langsung pada sumber daya.
  3. Jika server vendor rusak maka perusahaan pengguana layanan Cloud Computing akan mengalami kerugian yang cukup besar.

Saat ini banyak investor yang mencoba mengeksplorasi teknologi Cloud Computing untuk menjadikannya bagian dari bisnis mereka seperti Google dan Amazon yang telah memiliki penawaran khusus terhadap teknologi Cloud Computing. Dapat dipastikan teknologi Cloud Computing akan menjadi sebuah trend dalam bidang IT ataupun teknologi. Karena dengan adanya Cloud Computing dapat menyederhanakan standar dari teknologi.

Source :